Jumat, 27 April 2012

PUISI: DERAP NISTA

langkah-langkah layu menyusur waktu
terseok-seok di atas hamparan peluh
kulihat sesosok kupu-kupu
tengah menangis dengan sayap layu


kutanya dia:
wahai kupu-kupu kenapa kau merana
dia menjawab dengan terisak-isak:
aku tak mau lagi menderap-derap dengan nista
aku telah banyak mereguk dosa
dan mungkin aku terlambat menyesali semuanya


kubisikkan berita dari angin yang telah lama tersiar:
wahai kupu-kupu yang mempesona
tak ada kata terlambat untukmu menutup sayap-sayap nistamu
tuhan pun akan menggantinya dengan sayap-sayap suteranya
jika kamu tak lagi menyentuh sarang-sarang laknat

Senin, 23 April 2012

SAJAK PILU SANG PENCARI SAKSI

aku adalah penikmat sejarah
aku adalah pengagum bangunan yang menjadi saksi sejarah
aku benci pemerintah yang merobohkan bangunan-bangunan tersebut
semakin berkurang saksi masa silam itu, semakin buta mataku menerawang sejarah negeriku
hai penguasa, hargai saksi-saksi bisu itu
jangan terlena akan investasi besar-besaran, sedang saksi negeriku kau tumbangkan satu per satu