Jumat, 27 April 2012

PUISI: DERAP NISTA

langkah-langkah layu menyusur waktu
terseok-seok di atas hamparan peluh
kulihat sesosok kupu-kupu
tengah menangis dengan sayap layu


kutanya dia:
wahai kupu-kupu kenapa kau merana
dia menjawab dengan terisak-isak:
aku tak mau lagi menderap-derap dengan nista
aku telah banyak mereguk dosa
dan mungkin aku terlambat menyesali semuanya


kubisikkan berita dari angin yang telah lama tersiar:
wahai kupu-kupu yang mempesona
tak ada kata terlambat untukmu menutup sayap-sayap nistamu
tuhan pun akan menggantinya dengan sayap-sayap suteranya
jika kamu tak lagi menyentuh sarang-sarang laknat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTARI SETIAP POSTING YANG SAYA TULIS.....

JANGAN LUPA KOMENTARI SEMUA YANG ADA DI NEGARA KITA....