engkau adalah akhir dari pencarian panjang
setelah lama berjibaku dalam tambang
kutemukan dalam keadaanku yang telah usang
kau bukan permata yang berkilauan
namun diburu jutaan bujangan
entah kharisma apa yang kau punya
hingga pencarianku mantap berakhir padamu saja
tapi sayang kini kau penuh goresan
goresan yang kubuat karena meletakkanmu sembarangan
kini kau menghilang
membawa goresan luka yang tak sempat kuhapuskan
menciptakan pula luka di hatiku yang terus mengerang
permataku
engkau telah hilang
tanpa ucapan selamat tinggal kau pergi dalam diam
permataku
engkau telah hilang
berpindahlah pada tangan yang bajik nan bijak
permataku
engkau telah hilang
kembalilah sayang
biar kuhapus goresan lukamu dengan darah dan peluhku
permataku
engkau telah hilang
kembalilah sayang
jika harus kutukar tangan dan kakiku dengan kamu
niscaya akan kutukar
karena kaulah permataku
kaulah penyambung nyawaku
Kragilan-Serang, 7 April 2016
untuk permata hatiku yang hilang
terinspirasi dari lukisan Zainuddin untuk Hayati (Tenggelamnya Kapal Van der Wijk)