Rabu, 08 Juli 2009

kritik: SOSOK PEMIMPIN

8 Juli 2008, sebagian bahkan hampir semua orang menyebutnya sebagai pesta nasional, pesta demokrasi. karena di hari ini seluruh warga negara Indonesia memilih calon pemimpinnya. Tapi, apakah mereka benar-benar berjiwa pemimpin?
Mereka berkoar-koar, menebar janji untuk rakyat. Mereka akan menomor satukan rakyat, tapi apa mereka pernah mengfalah pada rakyat?
Kita lihat saja ketika mereka berkampanye! Kemacetan panjang terjadi, jalanan bising, sedangkan si calon pemimpin dengan ngebut dan dikawal polisi seenaknya melaju di hadapan oara korban macet. Uang dihambur-hamburkan untuk dana kampanye, sedangkan di sekitar mereka banyak manusia-manusia kelaparal, bahkan sampai menangis darah melihat anakknya ingin makan, sedang si calon pemimpin hanya peduli pada pencalonannya saja. Apa mereka berjiwa pemimpin?
Oleh karena itu saya merasa terpaksa untuk memilih para calon pemimpin itu, saya tidak mau menyesal nantinya dengan memilih calon pemimpin yang seperti itu. Saya yakin, beberapa waktu setelah mereka dilantik dan mengambil kebijakan, berjuta demo akan berhamburan, berjuta sesal akan bercokol di dada pemilihnya.
Lalu siapa sosok pemimpin yang sebenarnya?
Di Indonesia baru satu sosok pemimpin nasional yang benar-benar berjiwa pemimpin, beliau adalah Ir. Soekarno Rohimahullah. Belum ada pemimpin nasional yang berjiwa pemimpin seperti beliau, hanya satu, Sultah Hamengkubuwono XI, itupun hanya sebatas propinsi saja.
Namun, sosok pemimpin yang tidak akan pernah tergantikan adalah Nabi Muhammad SAW yang selalu mengutamakan kepentingan uatnya, bukan perutnya.
Kapan kita akan mendapatkan pemimpin dan calon pemimpin yang benar-benar berjiwa pemimpin?
Dari masa ke masa belum pernah ditemuka. Aku menunggu, kita semua menunggu sosok itu.
Karena di periode ini saya tidak menemukan sosok calon pemimpin yang berjiwa pemimpin, saya memutuskan untuk tidak memilih alisa golput alias golongan putih. Tapi, banyak orang mengatakan saya bukan warga negara yang baik karena tidak memiliuh para calon pemimpin, kemudian saya ingin membalikan pernyataan tersebut dengan sebuah pertanyaan, "Apakah mereka calon pemimpin yang baik?"

Sosok pemimpin
Pemimpin adalah seseorang yang mampu mengayomi, menjaga, melindungi, menolong, memperhatikan, menyelamatkan, mementingkan orang-orang yang dipimpinnya. Apakah kita temukan calon pemimpin yang seperti ini di pesta nasional ini?
Pesta demokrasi, hanya mengantarkan rasa keterpaksaan dan kekisruhan di masyarakat, menimbulkan perpecahan karena kampanye yang mereka lakukan. Jika ditimbang. bukankah lebih baik uang yang terhambur untuk kampanye itu untuk memberi makan si miskin yang merintih kelaparan?
Apa saya masih dikatakan warga negara yang tidak baik? Perbaiki dulu mental sebelum mencalonkan diri, baru saya akan memilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTARI SETIAP POSTING YANG SAYA TULIS.....

JANGAN LUPA KOMENTARI SEMUA YANG ADA DI NEGARA KITA....