cukup
guratan senyumku kini telah pupus
sepenggal kisah kau ukir di balik debu
menginfeksi seluruh toleransiku
aku yang tak pernah bisa mendapatkan emas meski tambang itu milikku
meski usahakan beribu kali dari sudut ke sudut
sementara mereka mendapat bongkahan-bongkahan batu mulia hanya sekali sapu
mengapa harus kau cegah amarahku
jika semua terus menerus berulang mencaik-cabik sisi cerahku
biar aku menikmati amarahku
tanpa rengek dari siapa pun
tidak juga dari rengekmu
Kragilan, Serang, 23 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTARI SETIAP POSTING YANG SAYA TULIS.....
JANGAN LUPA KOMENTARI SEMUA YANG ADA DI NEGARA KITA....