kau kuars lumbung padi kami
demi keserakahan yang menggelayut di ekormu
demi kerakusan yang mengalir dalam darah hinamu
kau lihat!
negeri ni bertambah kurus
kian detik tangisnya makin pilu
mengiris hati yang semakin lara
dengarlah!
semesta akan mengutukmu
memanggangmu ke dasar jahannam
Aa Ghun Al-Bantany
Sebuah refleksi dari desakan gerutu jiwa yang ingin mengaspirasikan suaranya yang tertahan dalam sebuah ide tanpa pintu keluar.
Tampilkan postingan dengan label 6 agustus 2007. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 6 agustus 2007. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 11 April 2009
JELANGKUNG
saat gerimis menderai
membasahi bumi yang kian menua
kerinduan membelenggu jiwaku
kegelisahan datang mendera
ingin aku jumpa denganmu
menepis rindu yang semakin berkarat
ingin ku belai wajahmu
merasakan halus sutera tubuhmu
datanglah! datanglah!
bagai jelangkung
tanpa ku jemput kau datang
tanpa ku antar kau pulang
karena sungguh ku tak punya uang
untuk ongkos cinta kita sayang
Aa Ghun Al-Bantany
membasahi bumi yang kian menua
kerinduan membelenggu jiwaku
kegelisahan datang mendera
ingin aku jumpa denganmu
menepis rindu yang semakin berkarat
ingin ku belai wajahmu
merasakan halus sutera tubuhmu
datanglah! datanglah!
bagai jelangkung
tanpa ku jemput kau datang
tanpa ku antar kau pulang
karena sungguh ku tak punya uang
untuk ongkos cinta kita sayang
Aa Ghun Al-Bantany
Label:
6 agustus 2007,
KRAGILAN,
Serang-Banten
MAAFKAN KAMI BUMI
limpahan kebaikanmu telah ku telan
menymbat rakusnya perut-perut ini
rasa tak pernah puas telah merusak ragamu
namun kami sungguh picik
tak pernah mau berterimakasih
puing demi puing indahmu dipereteli
langit beningmu telah kami butakan
suci airmu tercelar sisa-sisa dahaga nafsu
pperu-perut buncit inilah perusaknya
maafkan kami bumi
jangan kau tumpahkan amarahmu
jangan kau lumatkan jiwa-jiwa pengecut ini
Aa_Ghun Al-Bantany
menymbat rakusnya perut-perut ini
rasa tak pernah puas telah merusak ragamu
namun kami sungguh picik
tak pernah mau berterimakasih
puing demi puing indahmu dipereteli
langit beningmu telah kami butakan
suci airmu tercelar sisa-sisa dahaga nafsu
pperu-perut buncit inilah perusaknya
maafkan kami bumi
jangan kau tumpahkan amarahmu
jangan kau lumatkan jiwa-jiwa pengecut ini
Aa_Ghun Al-Bantany
Label:
6 agustus 2007,
KRAGILAN,
Serang-Banten
Langganan:
Postingan (Atom)